Liputan6.com, New York Mimpi disebut sebagai bunga tidur. Namun, hingga kini orang belum paham kapan mimpi itu akan hadir di dalam tidur Anda.
Tidur
dianggap sebagai cara untuk memproses, mengurutkan, dan menyimpan
kejadian hari ini. Seorang Psikolog Klinis dari University of Arizona ,
Rubin Naiman Ph.D, mengatakan, bayangkan jika otak sebagai usus kedua.
Menurutnya, bermimpi seperti sistem pencernaan otak.
"Pada malam
hari, otak secara metaforis menelan, mencerna, dan menyaring informasi,
serta seperti usus yang menghilangkan," kata Naiman seperti dikutip News.au, Rabu (26/2/2014)
Namun, ada beberapa fakta tentang mimpi dan mitosnya:
1. Mimpi sepanjang malam
Anda
mungkin pernah mendengar mimpi terjadi selama tidur atau selama mata
bergerak cepat (rapid eye movement/REM). Menurut Naiman, kita memang
terus bermimpi.Saat REM, kita lebih peka dengan mimpi. Hanya karena tak
melihat mimpi bukan berarti tak ada mimpi.
Saat malam, periode REM itu memanjang sehingga sebagian besar mimpi terjadi di sepertiga terakhir dari malam.
2. Kurang ingat mimpi ketika kaget alarm
Trauma
alarm membuat Anda masuk ke dunia nyata yang menyebabkan Anda lupa
beberapa saat sebelumnya. Cara terbaik mengingat mimpi, kata Naiman,
dengan membiarkan Anda bangun berlahan-lahan, lebih dari hitungan menit.
Hanya saja, jangan terlalu keras untuk mengingatnya. "Jika Anda
mengejar mimpi, ia akan melarikan diri," kata Naiman.
3. Orang yang ingat mimpi aktivitas otaknya berbeda
Sebuah
penelitian pada 2014 menemukan, lebih banyak aktivitas spontan di otak
yang disebut dengan temporo-parietal junction pada orang yang ingat
mimpinya, dibanding yang jarang.
Perbedaan tak hanya saat tidur,
tapi juga pada saat terbangun. Penelitian sebelumnya menemukan orang
yang mengingat mimpi bereaksi lebih terhadap suara saat tidur dibanding
orang yang tak ingat mimpi.
4. Tubuh bereaksi terhadap mimpi
Orang
yang mimpi marah bangunnya seperti sedikit kesal karena sesuatu yang ia
lakukan di dalam mimpinya. Secara biologis itu masuk akal bahwa
perasaan itu menempel setelah mata terbuka.
"Pengalaman yang kita miliki dalam register mimpi di tubuh dan otak hampir dalam cara yang sama," katanya.
Menurutnya,
tekanan darah atau denyut jantung mungkin mengalami lonjakan seperti
skenario stres dalam kehidupan nyata, yang membantu memperkuat
pengalaman emosional di mimpi.
5. Mimpi dalam waktu nyata
Meskipun
mitos yang sering terdengar mimpi terjadi dalam hitungan detik, tapi
kenyataannya mimpi bisa terjadi 20,30, bahkan 60 menit.
6. Mimpi buruk tak selalu tentang ketakutan
Mimpi
buruk pasti menakutkan, tapi ada emosi yang mendasarinya. Dalam sebuah
penelitian terhadap 331 orang, ditemukan banyak mimpi buruk ditimbulkan
perasaan gagal, khawatir, dan kebingungan, kesedihan, serta rasa
bersalah.
Para peneliti menemukan, pria cenderung lebih sering mimpi
buruk tentang kekerasan atau agresi fisik, sedangkan perempuan lebih
kepada konflik hubungan.
7. Mimpi Anda tak aneh
Ketika
Anda mimpi, tak peduli seberapa aneh itu, Anda berada dalam permainana
yang tak aneh. "Ini hanya setelah Anda bangun dan melangkah ke dunia
nyata serta melihat mimpi yang tampaknya aneh," kata Naiman.
8. Anda bisa meninggal dalam mimpi Anda dan hidup untuk menceritakan kisah tersebut
Sejumlah
orang percaya mitos yang menyebutkan mimpi meninggal artinya Anda akan
meninggal. Tapi, Naiman menjelaskan itu tak benar.
"Jika Anda pernah memiliki kesempatan meninggal di dalam mimpi, saya katakan biarkan," kata Naiman.
Menurutnya,
beberapa orang mengatakan itu karena kesadaran abadi, independen dari
tubuh. "Tapi, bagaimana pun Anda melihatnya sebagai pengalaman yang
menarik," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar